Divisi Inkubasi Bisnis dan Kewirausahaan a.k.a Startup and Business Incubator (SEBI) mengadakan Mini Course Social Media Content bertema “Illustrating Brand Identity: Crafting Design and Aesthetics” yang diadakan secara daring melalui Microsoft Teams pada hari Kamis, 28 Maret 2024.
Acara ini dibuka oleh Indi Dwi Lutfitriani (Business Mentor of SEBI) dengan menghadirkan seorang pemateri yaitu Yossica Ariatami Edwina (Social Media Spesialist of SEBI). Kegiatan Mini Course dihadiri oleh 30 orang mahasiswa inkubasi bisnis Vessel Program 2024.
Mini course ini diadakan bertujuan untuk memberikan pengetahuan mengenai konten sosial media dan prinsip dasar desain grafis baik secara teori dan praktik. Karena kebutuhan desain grafis diperlukan baik dalam hal profesional maupun personal.
“Dulu, saat kita membutuhkan percetakan kartu undangan pasti minta jasa edit dan cetak ke percetakan, atau meminta bantuan teman yang kuliah di jurusan desain komunikasi visual (DKV). Dulu sifat kebutuhannya profesional, hingga merekrut bahkan membayar seorang profesional. Sekarang sudah tidak lagi, karena kebutuhan personal seperti membuat materi presentasi hingga pemasaran usaha pribadi membutuhkan skill desain grafis” ujarnya.
Desain Grafis
Menurut Saul Bass, desain adalah cara komunikasi dengan alat visual. Desain grafis penting karena otak manusia memproses visual 60.000x lebih cepat dibanding tulisan (sumber: www.dkjn.kemenkeu.go.id).
Desain grafis adalah suatu bentuk seni visual yang menggabungkan elemen-elemen seperti tipografi, gambar, warna, grafis, dan lainnya untuk menciptakan karya yang memiliki tujuan komunikasi.
Menurut Yossica, seorang Desainer Grafis berbeda dengan Sosial Media Specialist.
“Seorang graphic designer membuat, mengilustrasikan, dan mengkomunikasikan konsep desain dari apa yang ingin disampaikan. Disisi lain, seorang Social Media Specialist memanfaatkan hasil desain grafis ke dalam sosial media, lalu membuat strategi untuk meningkatkan traction.
Desain grafis memiliki 4 tujuan yaitu readability (keterbacaan), informasi terstruktur, simplicity informasi, dan memorability.
“Selain mengetahui tujuannya, faktor yang mempengaruhi desain grafis yaitu tujuan desain, audiens, rentang umur, sifat desain, bentuk publikasi, platform publikasi, dan waktu publikasi” tambahnya. (ysc)
Unsur Desain Grafis
Desain grafis memiliki 10 unsur desain itu line, size, space, ilustrasi, titik, value, tipografi, texture, shape, dan warna.
- Line: memperjelas poin tertentu & keteraturan
- Size: elemen/objek penting yang ingin ditonjolkan
- Space: memberi ruang dan jarak antara elemen & teks
- Ilustrasi: visualisasi dari sebuah tulisan
- Titik: kesan seolah-olah ada warna lain
- Value: perpaduan yang seimbang dipandang mata
- Tipografi: visual language untuk memperoleh kenyamanan
- Texture: memperkaya layout dan menambah dimensi
- Shape: menghasilkan elemen campuran 3D dan 2D
- Warna: menentukan arah tujuannya & kesenjangan warna
Prinsip Desain Grafis
- Keselarasan (Alignment): menciptakan koneksi visual
- Tingkatan (Hierarchy): menggabungkan dominasi & prioritas yaitu dengan mempertimbangkan pola membaca dan tentukan fokus pesan.
- Perbedaan (Contrast): dua elemen desain bertentangan satu sama lain yaitu kontras pada warna, ukuran, dan huruf.
- Pengulangan (Repetition): menyatukan berbagai elemen agar lebih konsisten yaitu repetition pada warna, tipografi, atau elemen.
- Kedekatan (Proximity): merapikan desain keseluruhan.
- Keseimbangan (Balance): menyatukan berbagai elemen agar konsisten dan tidak berat sebelah yaitu dengan keseimbangan simetris dan asimetris.
- Ruang kosong (negative space): memudahkan audiens dalam memahami pesan.
- Optimasi warna: menggunakan warna yang sesuai dengan satu dan lainnya.
