Rancang Strategi Bisnis Kamu dengan Matang Menggunakan Business Model Canvas!

 

Dalam dunia bisnis yang kompetitif, memiliki strategi yang jelas adalah kunci keberhasilan. Salah satu alat yang paling populer untuk merancang strategi bisnis adalah Business Model Canvas (BMC). Dengan pendekatan yang sederhana namun efektif, BMC membantu pengusaha, startup, dan perusahaan memahami serta mengembangkan model bisnis mereka secara sistematis.

Apa Itu Business Model Canvas?

Business Model Canvas adalah kerangka kerja yang dikembangkan oleh Alexander Osterwalder untuk membantu bisnis memvisualisasikan, menganalisis, dan menyusun strategi bisnis dalam satu halaman. BMC terdiri dari 9 elemen utama yang saling berhubungan dan menentukan bagaimana bisnis kamu akan beroperasi dan menciptakan nilai tambah.

9 Elemen Business Model Canvas

Sebelum membuat MBC, kamu harus mengenal tiap elemen yang ada di dalam kanvas. Berikut adalah 9 elemen dalam BMC yang perlu kamu pahami:

1. Customer Segments

Pada segmen ini, kamu perlu menjawab pertanyaan “siapa yang akan menjadi konsumen produk atau layanan kamu?”. Agar lebih mendetail, kamu bisa membagi kategori target pasar kamu dalam beberapa segmentasi antara lalin:

  • Demographic Segmentation

Bagian ini menjelaskan customer kamu dalam aspek demografis seperti usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pendapatan dan pekerjaan. Contoh segmentasi untuk produk eyelash ekstension magnet: Perempuan, Usia 20-45 tahun, pendidikan min. SMA, pendapatan >5 juta per-bulan, seorang beauty enthusiast. 

  • Geographic Segmentation

Segmentasi ini menjelaskan kondisi target customer berdasarkan tempat tinggal. contohnya: Masyarakat wilayah metropolitan atau masyarakat yang tinggal di suatu wilayah tertentu. 

  • Psychographic Segmentation

Segmentasi psikografis menggolongkan target customer berdasarkan kepribadian, gaya hidup,  status sosial dan AIO (Aktivitas, Minat, Opini). Biasanya dorongan psikografis muncul dari motivasi intrinsik seorang customer, contohnya: Memiliki gaya hidup yang  mendukung sustainable product, Health enthusiast, dan kepribadian yang extrovert/introvert. 

  • Behavioral Segmentation 

Segmentasi ini menggambarkan bagaimana kebiasaan atau perilaku target customer kamu. Biasanya, ,aspek ini dipengaruhi oleh motivasi ekstrinsik seorang customer, Contohnya: Seorang food blogger yang sering menggunakan website untuk mencari informasi, atau seorang social media specialist yang lebih sering menggunakan media sosial untuk riset pasar. 

2. Value proposition

Untuk mengisi bagian ini, kamu harus menjawab pertanyaan “Apa yang membuat produk atau layanan kamu unik dan relevan bagi konsumen?”. Kamu harus menjelaskan bagaimana produk atau layanan kamu memecahkan masalah atau memenuhi kebutuhan khusus (pain points) dari segmen customer yang ditargetkan. Kamu juga bisa menambahkan value berupa inovasi yang membuat bisnis kamu lebih menonjol dari kompetitor lainnya. Contohnya: Produk ini ramah lingkungan dan bio-degradable.

3. Channels 

Elemen ini membantu kamu dalam menjawab pertanyaan “Bagaimana cara produk sampai ke customer?”. Hal ini dapat berupa saluran distribusi yang akan kamu gunakan mencakup penjualan langsung kepada customer (B2C) atau melalui mitra distribusi (B2B). Pada era digital seperti ini, channel juga bisa meliputi pemasaran menggunakan media sosial, website, dan lain sebagainya. Contohnya: website, media sosial, distributor dll. 

4. Customer Relationships 

Tentunya, untuk menjaga loyalitas customer, kamu perlu menjawab pertanyaan “Bagaimana bisnis kamu menjaga hubungan dengan customer?”. Perlu diketahui bahwa hubungan yang baik dengan customer dapat meningkatkan loyalitas customer salah satunya dengan memberikan benefit tersendiri bagi mereka.  Contohnya: memberikan potongan harga, mengadakan giveaway, atau menyediakan program membership.

5. Revenue Streams 

Hal yang terpenting dalam menjalankan bisnis adalah mengetahui “Dari mana saja sumber pendapatan bisnis?”. Sumber pendapatan mencakup semua cara yang akan digunakan untuk menghasilkan uang dari produk atau layanan. Contohnya: sumber pendapatan dari penjualan produk, langganan paket spesial membership, layanan pesan antar dll.  

6. Key Resources

Dalam menjalankan bisnis kamu harus tau “Apa saja aset utama dalam bisnismu?”. Key resources, mencakup aset utama yang diperlukan untuk menjalankan bisnis, meliputi:

  • physical resources (seperti tempat usaha, kendaraan, mesin, bahan baku)
  • intellectual resources (seperti merek, hak cipta, paten, kemitraan), 
  • human resources (tenaga kerja atau tim yang menjalankan operasional)
  • financial resources (modal, saldo tunai, kredit).

7. Key Activities 

Dalam proses eksekusi bisnis, kamu perlu memahami “apa kegiatan utama dalam bisnismu?”. Tentunya, kamu memerlukan serangkaian kegiatan agar bisnis kamu berjalan dengan optimal. Contoh dari key activities adalah:

  • Produksi
  • Quality Control
  • Distribusi
  • Research and Product development

8. Key Partnerships 

Dalam bisnis, partnership merupakan hal yang perlu dilakukan agar bisnis kamu bisa mencapai tujuan dengan optimal. Kira-kira “Siapa partner utamamu dalam menjalankan bisnis?”. Pastinya kamu membutuhkan kerjasama dengan berbagai mitra di luar perusahaan. elemen kerjasama ini bisa berupa Supplier, distributor, atau mitra lain yang bisa membantu buat memperluas jangkauan bisnis kamu atau meningkatkan nilai proposisi bisnis kamu.

9. Cost Structure 

Terakhir, salah satu elemen penting dalam business model canvas adalah struktur biaya atau cost structure. Berdasarkan model bisnis yang kamu rancang dan perhitungan yang kamu lakukan, “Berapa biaya untuk membangun bisnis kamu?”. Struktur biaya berfungsi untuk memastikan keseimbangan keuangan yang sehat mencakup biaya produksi, distribusi, pemasaran, administrasi, dan sumber daya lain yang digunakan dalam bisnis.

Mengapa Business Model Canvas Penting?

BMC membantu kamu dalam:
✅ Memvisualisasikan model bisnis dalam satu halaman.
✅ Menganalisis kelebihan dan kekurangan bisnis dengan lebih mudah.
✅ Membantu inovasi dengan mengevaluasi model bisnis yang sudah ada saat ini dan menemukan peluang baru.
✅ Memudahkan komunikasi dengan tim, investor, dan mitra bisnis.

Kesimpulan

Business Model Canvas adalah alat yang sangat berguna bagi siapa saja yang ingin membangun atau mengembangkan bisnis dengan strategi yang matang. Dengan memahami setiap elemen dalam BMC, kamu dapat menciptakan model bisnis yang lebih solid, inovatif, dan berkelanjutan. Jadi, sudah siap merancang strategi bisnis kamu dengan Business Model Canvas? 

 

Event Terdekat
Post Terbaru

SEBI UMY Sukses Gelar Workshop…

Empathy Map: Kunci Memahami customer…

Memaksimalkan Keunggulan Produkmu dengan Value…