Satu startup dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta menerima dana hibah melalui The Gade Sociopreneurship Challenge (TGSC) Tahun 2024 dengan total jutaan rupiah!
Acara puncak ini menjadi tonggak penting dalam melahirkan generasi muda yang kreatif dan peduli terhadap tantangan sosial serta lingkungan. Acara ini digelar di Ballroom The Gade Tower, Jakarta, pada Senin, 2 Desember 2024.
Dalam ajang ini, ribuan mahasiswa dari seluruh Indonesia berlomba menunjukkan inovasi mereka. Kompetisi yang berlangsung selama lebih dari tiga bulan ini berhasil menarik 810 tim dengan total 2.400 peserta dari 104 perguruan tinggi, tersebar di 23 provinsi dan 60 kota/kabupaten. Dengan tema “Young Generation Innovations Towards a Sustainable Future,” TGSC 2024 menjadi platform bagi generasi muda untuk menciptakan perubahan nyata.
Startup Recycandle hadir dengan visi untuk mengurangi limbah minyak jelantah dan mengolahnya menjadi lilin aromaterapi yang bermanfaat untuk mengatasi permasalahan mental dan fisik. Mereka telah berhasil melewati 3 tahapan yaitu pendaftaran, seleksi proposal bisnis, dan seleksi pitching secara online.
Recycandle berhasil menjadi Top 10 Finalis TGSC dari 800 lebih peserta seluruh Indonesia serta pitching dihadapan 3 (tiga) orang Juri yaitu Rully Yusuf (Senior Vice President Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PT Pegadaian Indonesia); Nana Mintarti (Wakil Ketua Bidang Kewirausahaan Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat DPP IAEI), dan Febrian.
Pitching dilaksanakan secara offline di Kantor Pegadaian Syariah Cabang Kramat Raya Jakarta Pusat sekaligus business exhibition.
Tim Recycandle terdiri dari:
– M. Aijul Furqan (S1 Manajemen 2021)
– Waode Sri Martati Laaji (S1 Manajemen 2021)
– Nasya Annindya K. (S1 Manajemen 2021)
Startup Recycandle diberikan dana hibah sebesar Rp7.000.000 sebagai uang pembinaan dan pengembangan usaha. Dana hibah tersebut diberikan melalui rekening peserta oleh PT Pegadaian Indonesia. (ysc)


The Gade Sociopreneurship Challenge (TGSC) 2024
The Gade Sociopreneurship Challenge (TGSC) merupakan sebuah kompetisi ide dan inkubasi kewirausahaan sosial. Pemuda didorong untuk menjadi youth sociopreneur melalui inovasi model bisnis atau usaha dengan melihat masalah dan kebutuhan sosial sebagai peluang untuk memberdayakan dan menciptakan dampak yang berkelanjutan bagi masyarakat (@tgschallenge).

