Divisi Inkubasi Bisnis dan Kewirausahaan atau yang dikenal Startup and Business Incubator (SEBI), sukses gelar Seminar Bisnis Road to Vessel Program di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) pada hari Jum’at, 22 Desember 2023.
Kegiatan bertajuk “Passion to Profit: Crafting Business Success with Empathetic Vision” dibuka dan disambut oleh Kepala Divisi Inkubasi Bisnis dan Kewirausahaan, Dr. Siti Nur Aisyah, S.P.
Dalam sambutannya, Dr. Siti menyampaikan bahwa calon pengusaha harus mengetahui peluang bisnis dengan baik yaitu dengan meningkatkan rasa empathy.
Seminar ini berlangsung secara offline serta diikuti sekitar 70 peserta yang terdiri dari pendaftar Vessel Program 2024 dan Mahasiswa/i Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Peserta akan mendapatkan sesi ice breaking yaitu pembentukan tim dan menjawab quiz seputar bisnis.
Pada seminar bisnis ini, SEBI menghadirkan dua pembicara utama yaitu Andromeda Sindoro, S.Pt. (Owner Sweet Sundae) dan Natasya Dwi Nurmalita (Chief Executive Officer of Inclue Indonesia).
Pentingnya Empathy dalam Bisnis
Andromeda menyampaikan terkait pentingnya empathy dalam bisnis karena dengan adanya rasa empati dapat menganalisis karakteristik emosional, kebutuhan dan keinginan pengguna.
Empathy tumbuh dalam proses design thinking yaitu menemukan solusi dari masalah dengan dasar perspektif customer. Proses design thinking antara lain empathise, define, ideate, prototype, dan test.
Empathise dapat divisualisasikan dengan empathy map yaitu menganalisis apa yang mungkin diketahui customer. Empathise dapat dilakukan dengan cara merasakan bahwa diri kita sebagai customer.
Empathise terdiri dari 6 (enam) aspek think & feel, see, hear, say & do, pain, dan gain. Aspek “think & do” berisi apa yang dipikirkan & yang penting bagi pengguna. Aspek “see” berisi apa yang dilihat oleh customer. Aspek “hear” berisi apa yang didengar oleh pelanggan. Aspek “say & do” berisi apa yang dikatakan pengguna. Aspek “pain” berisi kesulitan apa yang dialami oleh pengguna. Aspek “gain” berisi apa yang dicita-citakan/ diharapkan oleh pengguna.
Bagaimana cara menerapkan empathy dalam bisnis?
Natasya menyampaikan bahwa dalam membangun mindset dan cara membangun bisnis memerlukan rasa empati yang tinggi karena berawal dari hal tersebut, kamu akan mengetahui apa yang benar-benar dibutuhkan oleh calon customer.
Natasya pernah membangun tiga bisnis yaitu makanan ringan, produk aksesoris rumahan, dan usaha pemberdayaan teman difabel“Inclue Indonesia”.
Natasya pernah mengalami di suatu tempat ia menjumpai para pebisnis rumahan, satu rumah dengan rumah lainnya memiliki usaha makanan ringan yang sama. Tetapi ia tidak menjumpai perbedaan dalam makanan ringan tersebut.
Dari hal tersebut, Natasya akhirnya menyadari bahwa jika menambahkan sedikit inovasi berupa varian rasa yang lebih banyak, memungkinkan untuk menyasar pasar yang lebih banyak. Tetapi langkah awalnya perlu riset pasar yang lebih mendalam terkait varian rasa apa yang dibutuhkan.
Selain pengalaman tersebut, Natasya pernah melihat kehidupan teman difabel yang serba kesulitan dalam meningkatkan taraf ekonomi. Sehingga Natasya akhirnya membangun usaha untuk mengaktifkan kemampuan teman difabel dalam memproduksi karya rumahan yang dapat dimonetisasi. (ysc)
Vessel Program 2024
Membangun bisnis tentunya tidak mudah. Ada banyak upaya yang perlu dikerahkan seperti berpikir inovatif, rasa tangguh, kemampuan analisis, kepemimpinan, tanggung jawab, dan lainnya.
Melihat hal tersebut, Startup & Business Incubator menawarkan program inkubasi bisnis internal bernama “Vessel Program”. Vessel Program merupakan program inkubasi bisnis selama 5-6 bulan meliputi kegiatan pembentukan dan pendampingan bisnis yang terdiri dari mentoring & coaching 1 on 1, seminar/ workshop, pre-seed funding, dan mini kompetisi. (ysc)
Sudah siap untuk membangun bisnis kamu sendiri? Daftarkan dirimu sekarang juga!
Pendaftaran Program: linktr.ee/sebiumy
