Pitching menjadi aspek penting dalam membangun bisnis. Hal ini dapat mendukung perluasan jejaring dan target pasar yang akan dituju.
Divisi Inkubasi Bisnis dan Kewirausahaan atau yang dikenal Startup and Business Incubator (SEBI) memberikan kesempatan bagi mahasiswa wirausaha mengikuti Workshop Pitching yang diadakan di Ruang Kuliah 310, Gedung “Kasman Singodimedjo” Pascasarjana, Kampus Terpadu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) pada hari Selasa, 31 November 2023.
Workshop ini diadakan bertujuan untuk melatih softskill dan hardskill presentasi bisnis dengan dibarengi teori presentasi.
Kegiatan bertajuk “Compelling Narratives: Crafting Your Startup’s Journey” berlangsung secara offline serta diikuti sekitar 30 mahasiswa wirausaha yang lolos pendanaan pada program pendanaan Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemdikbudristek).
Workshop ini menghadirkan seorang pemateri yaitu Andromeda Sindoro, S.Pt. (Owner Sweet Sundae Indonesia). Sesi ini menyampaikan tentang cara presentasi bisnis (pitching) secara langsung.
Workshop ini diawali dengan pitching dari 5 (lima) tim dilanjut dengan review dari Pemateri. Setelah pitching dan evaluasi dari Pemateri, selanjutnya sesi penyampaian materi pitching. Setelah itu, masing-masing tim yang diberikan masukan, wajib dikoreksi sesuai dengan materi pitching yang telah disampaikan. Setelah evaluasi dan koreksi, 5 tim mempresentasikan kembali sesuai urutan. (ysc)
Beberapa Hal Wajib Diperhatikan Dalam Pitching
Terdapat 9 hal yang wajib diperhatikan peserta dalam melakukan pitching, diantaranya:
- Memberikan impresi 30 detik pertama kepada dewan juri dan audiens
- Mempertahankan energi yang wibawa dan positif secara konsisten
- Menyampaikan slide pitch deck yang ‘nendang’ atau ‘punch slide’
- Ukuran huruf paling kecil dalam pitch deck adalah 32
- Mempersingkat muatan pitch deck. Apabila terdapat paragraf/tabel, dapat digantikan oleh gambar. Ketika gambar terlalu banyak, dapat digantikan dengan video.
- Menjaga intonasi, artikulasi, dan eye contact saat presentasi
- Memaksimalkan panggung dan gesture saat presentasi
- Menghilangkan ‘ngggg’ dengan diam.
- Memakai pakaian yang representatif dengan bisnis yang ditawarkan.
