Banyak yang Keliru, Marketing atau Branding Dahulu?

20230607_112642

Marketing dan branding menjadi aspek penting dalam membangun bisnis. Konsep branding dan marketing adalah dua hal yang berjalan bersamaan saat bisnis. Sebagai founder harus memahami konsep, cara, dan strategi dari marketing dan branding.

 

Workshop ini diadakan bertujuan untuk mendukung kompetensi mahasiswa secara utuh dan memberikan pengalaman implementatif Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM), Divisi Inkubasi Bisnis dan Kewirausahaan atau yang dikenal Startup and Business Incubator (SEBI), sukses gelar Workshop Series #1 Marketing dan Branding di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) pada hari Rabu, 07 Mei 2023.

 

Kegiatan bertajuk “Leading in Market: Unlocking the Art of Branding” dibuka sekaligus disambut oleh Kepala Divisi Inkubasi Bisnis dan Kewirausahaan, Dr. Siti Nur Aisyah, S.P.. Seminar ini berlangsung secara offline serta diikuti sekitar 40 peserta.

 

Dalam penyampaiannya, brand adalah jiwa dan identitas dari produk. Brand akan menjadi identitas yang akan diingat oleh customer. Harapan customer menjadi fans dari produk karena menyukai produk. Dan marketing membantu dalam mengenalkan identitas produk bisnis.

 

Pada workshop ini, SEBI menghadirkan seorang pembicara utama yaitu Yusuf Hadi Suseso Putro, S.E., selaku Founder Ratakan Digital Indonesia. Target audiens workshop ini adalah para peserta Mahasiswa/i UMY yang berwirausaha 

Konsep Sederhana

Yusuf memaparkan materi tentang marketing dan branding. Menurutnya, masih banyak masyarakat masih keliru apakah memulai terlebih dahulu dengan marketing atau branding. Sebesar 6 dari 40 orang mengatakan marketing terlebih dahulu. Namun Yusuf memberikan konsep marketing dan branding pada cerita sirkus.

 

Konsep marketing dapat dicontohkan dengan pertunjukan sirkus. Pada awalnya, memasang poster/flyer pertunjukan sirkus “BADABOOM” dan menjanjikan akan menampilkan sirkus yang hebat. Lalu ada tiba-tiba ada gajah melalui penonton dan menjadi ramai. Lalu ketika pada penampilan sirkus, penyelenggara menampilkan sirkus yang hebat seperti kepala masuk mulut gajah, singa melalui fire ring, dan lainnya. Pada akhirnya, seseorang yang menonton terhibur dan menceritakan kepada orang lain untuk menonton Kembali pertunjukan sirkus tersebut. 

 

Konsep branding pada cerita sirkus “BADABOOM” yaitu pada brosur terdapat tagline, dinamakan: brand promises. Jika pada saat pertunjukan sirkus menampilkan sirkus hebat sesuai poster, maka disebut dengan brand experiences. Ketika sirkus diingat di benak konsumen disebut brand equity. Jika penonton menawarkan kepada masyarakat disebut dengan brand loyalty. Ketika semua orang menceritakan produk anda maka disebut brand story.

 

Berdasarkan cerita ini seharusnya marketing dilakukan terlebih dahulu pada saat membangun produk bisnis. Output marketing adalah needs terhadap kebutuhan produk dan behaviour pasar. Output branding adalah kepercayaan (trust). Kepercayaan konsumen terhadap produk, fitur, dan bisnis. 

Salah kaprah lain...

Kebanyakan dari founder berawal dari menjual produk dan mengesampingkan market-nya siapa. Artinya jika mengutamakan produk, Anda akan bingung marketnya siapa. Jika mengutamakan target market, produk Anda akan mengalami penjualan. Sehingga, tugas dari seorang Chief of Marketing adalah capturing and creating demand, bukan sales. Artinya make people buy more.

Yusuf menyampaikan harapan setelah workshop ini peserta mahasiswa wirausaha dapat menyusun kebutuhan seperti menentukan self-branding atau corporate branding, product value, target market, strategi marketing, brand colour & presentation. (Yossica) 

Event Terdekat
Post Terbaru

SEBI Gelar Kick Off P2MW…

20 Tim Peserta Inkubasi Resmi…

Open chat
1
Sebi UMY
Hello?
Ada ide apa hari ini?